Rabu, 18 September 2013

Kedatangan keinginan untuk buang air kecil kerap tidak terduga. Dia bisa datang kapan pun mengikuti kondisi tiap tubuh seseorang. Hanya saja, paling merepotkan kalau keinginan untuk kencing justru datang di saat penting. Misalnya saat rapat atau berada di tempat yang tidak mudah ditemukan toilet. Jika sudah begini, mau-tidak mau harus menahannya. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menahan air kencing. Minimal cara ini bisa untuk mengantisipasi keadaan dengan sementara, sampai Anda mendapatkan kesempatan untuk ke toilet. Sangat perlu diingat, tips ini jangan dijadikan kebiasaan. Sebab, menahan kencing bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan infeksi di saluran kemih. Tutup saluran uretra. Biasanya seseorang akan menutup uretra atau saluran kencingnya ketika mendapatkan rasa ingin kencing. Namun uretra semakin tertekan kala jumlah air kencing makin banyak. Untuk ini, berfokuslah untuk meremas otot-otot di sekitar uretra agar otot lain di sekitarnya menjadi lebih rileks. Ubah posisi tubuh Anda. Cari posisi tubuh yang tidak menekan bagian perut atau daerah di sekitar uretra. Menyilangkan kaki saat berdiri. Tujuannya agar Anda tetap dapat mengontrol kandung kemih. Hindari duduk sambil menyilangkan kaki karena dapat membuat area saluran kencing sakit. Membuka kaki dengan lebar. Cara ini berguna untuk menahan kencing lebih lama. Mungkin Anda akan merasa seperti kehilangan kontrol untuk menahan kencing. Tapi, sekitar 20 detik kemudian, Anda merasa rileks kembali. Duduk tegak dengan santai dan kaki tidak diangkat. Ini berguna untuk menghindari tekanan di kandung kemih. Hindari duduk dengan membungkuk. Hindari menyandarkan tubuh Anda ke depan, misalnya saat bersandar di tembok yang tingginya setengah badan orang. Jaga jarak antara pinggul dengan sandaran agar perut tidak tertekan. Usahakan berada di tempat hangat. Menahan kencing juga memerlukan energi. Semakin dingin lingkungan Anda – misalnya karena ada AC – maka mendorong tubuh untuk mengeluarkan energi lebih besar untuk menahan kencing. Anda pun makin tidak kuat untuk menahan di tempat dingin. Hindari untuk bergerak secara tiba-tiba. Lakukan gerakan dengan cara yang lembut. Untuk sementara, hindari dulu untuk minum. Ini untuk mencegah penambahan cairan di saluran kencing. Jauhi pikiran untuk kencing. Sebab, justru itu bisa membuat Anda makin merasa ingin mengeluarkannya. Jika Anda memutuskan untuk menahan kencing, pastikan kondisi kandung kemih Anda masih normal. Jika sudah merasa seperti “harus meledak”, maka Anda wajib mengeluarkannya saat itu juga. Kondisi seperti itu sudah sangat darurat untuk ke toilet atau tempat lain yang “aman” untuk kencing. Hindari untuk tertawa atau terlibat dalam suasana penuh humor. Tertawa membuat beberapa otot berkontraksi dan memberikan tekanan di kandung kemih.

tidur
Studi terbaru tentang tidur menyebutkan, aktivitas ini sangat bermanfaat untuk kebaikan otak setiap orang. Temuan ilmuwan dari Universitas Winconsin menunjukkan bahwa tidur membantu peningkatan jumlah produksi myelin. Demikian dikutip dari BBC.
Myelin adalah bagian dari sel otak yang berguna sebagai materi pelapis sel tersebut. Dengan adanya lapisan  ini, maka sirkuit otak menjadi lebih terlindungi. Di saat orang memperoleh kecukupan tidur, maka produksi myelin bisa berlangsung lebih maksimal. Sel otak pun selalu mendapatkan perlindungan dari myelin baru dan fungsi otak  tetap berjalan normal.
Produksi myelin dipengaruhi oleh oligodendroctytes. Komponen penyusuan myelin ini jumlahnya meningkat sewatu tidur hingga dua kali lipatnya.  Peningkatan terjadi ketika tidur memasuki fase rapid eye movement (REM). Tanda dari fase REM adalah adanya mimpi yang dialami seseorang. Peningkatan  oligodendroctytes turut dipengaruhi oleh gen.
Namun kala seseorang mengalami kurang tidur, maka gen dapat memiliki peran pada kematian sel dan respons stres segera teraktifkan. Semakin banyak orang terjaga dan kurang tidur, maka berisiko pada munculnya masalah di sel otak.
Studi ini percobaannya dilakukan pada tikus oleh Dr Chiara Cirelli dan timnya. Studi telah diterbitkan dalam Journal of Neuroscience. Peneliti mengatakan bahwa inilah alasan bagi manusia untuk selalu mencukupi kebutuhan tidurnya setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar